Alisson Kritik Format Baru Liga Champions: Bagus untuk Fans, tapi...

2 days ago 3
ARTICLE AD BOX

Milan -

Alisson Becker menilai format baru Liga Champions benar-benar memanjakan fans. Tapi, tidak dengan pemain yang makin terkuras energinya.

Liga Champions 2024/2025 menghadirkan format baru dengan adanya penambahan peserta menjadi 36 tim, dari sebelumnya 32. Jumlah laga yang dimainkan setiap tim sebelum memasuki fase gugur juga bertambah, dari enam laga melawan tiga tim menjadi delapan laga melawan delapan tim berbeda.

Tidak ada fase grup lagi melainkan semua disatukan dalam format liga, di mana Setiap tim akan bertemu dua tim dari masing-masing pot 1 hingga 4. Format ini tentu akan menghadirkan pengalaman baru bagi penonton yang makin terhibur dengan banyaknya jumlah laga yang tersaji.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu potensi laga-laga bigmatch pun makin banyk di setiap pekannya. Meski menghibur untuk fans, tapi pemain lagi-lagi jadi korban karena jadwal pertandingan akan makin padat meski hanya bertambah dua laga.

Fase grup kali jadi bertambah panjang karena baru kelar akhir Januari, dari biasanya di pertengahan Desember. Belum lagi bakal ada fase playoff di bulan Februari yang otomatis menambah padat jadwal, terutama untuk tim-tim Inggris.

Alisson sebagai kiper Liverpool mengeluhkan soal format baru tersebut. Sebab para pemain yang jadi pelakon di lapangan tidak pernah diajak bicara oleh UEFA, apakah mereka setuju atau tidak dengan format tersebut.

"Buat suporter ini luar biasa, lebih banyak laga dan tim-tim besar saling berhadapan. Bagi pemain juga sama, Anda akan bertemu tim-tim terbaik di Eropa dan ide untuk menambah jumlah laga itu bagus jika kalendernya memang tidka pada. Sedikit ironis memang!," ujar Alisson seperti dikutip The Athletic.

"Tidak ada yang bertanya kepada kami soal ide penambahan jumlah karena mungkin pendapat kami tidak penting. Semua orang tahu apa yang kami pikirkan, ketika jumlah laga bertambah. Semua orang lelah, tapi kami harus tetap fokus untuk tantangan besar."

"Tidak penting apakah jumlah laga harusnya 30 atau 40, tapi harusnya bisa duduk bareng dan bicara. Kami tidak bodoh dan tahu orang-orang butuh pertandingan lebih banyak, tapi kami ingin orang-orang yang bertanggung jawab membuat jadwal bicara dulu dengan pemain. Itulah yang kami inginkan, kami ingin tahu mau dibawa ke mana sepakbola, tidak hanya soal menambah kompetisi dan pertandingan."

(mrp/nds)

Read Entire Article