Jokowi Beberkan Sulitnya Hitung Kurs Dolar AS hingga Harga Minyak

1 week ago 4
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ekonomi dunia masih diwarnai ketidakpastian. Rivalitas geopolitik yang memanas, perang dagang, hingga perlombaan senjata antarnegara menambah ketidakpastian dunia.

Hal ini menjadi tantangan yang berat bagi semua negara karena perekonomian makin kompleks dan sulit. Dia sempat bercerita, pemerintah kesulitan menetapkan asumsi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dan harga minyak di APBN.

"Semuanya sangat sulit dikalkulasi, kalau keadaan tidak normal begini sulit dihitung. Mau hitung kurs dolar (AS) ke rupiah itu sulit. Hitung harga minyak tahun depan berapa atau tahun ini diperkirakan berapa sangat sulit kalkulasinya," sebut Jokowi saat memberikan pengarahan khusus kepada Pejabat TNI-Polri di IKN, Kamis (12/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, situasi ini jauh berbeda seperti saat keadaan normal. "Kalkulasi itu hampir tepat, sekarang penuh ketidakpastian jadi kalkulasinya sulit," lanjutnya.

Di depan pejabat TNI/Polri, Jokowi juga menitipkan agar stabilitas di tengah masyarakat dijaga dengan baik. Menurutnya, Indonesia butuh stabilitas agar ekonomi tetap tumbuh.

Menurutnya, sudah banyak negara di dunia dalam posisi yang sangat berat dan tidak menguntungkan. Negara-negara ini berjuang untuk keluar dari krisis ekonomi.

Jokowi menyatakan ada 96 negara masuk menjadi pasien International Monetary Fund (IMF). Indonesia bisa keluar dari krisis karena stabilitas yang bisa dijaga di tengah masyarakat.

"Satu-satu masuk ke posisi krisis. Karena dampak COVID-19 belum berhenti sampai sekarang terhadap growth, terhadap, inflasi, terhadap pengangguran, dan lapangan kerja. Dampaknya sampai sekarang, negara lain masih dirasakan langsung rakyat," beber Jokowi.

Dia kembali mengingatkan bahwa sebuah negara butuh stabilitas untuk bisa bertumbuh. Dia mencontohkan beberapa negara yang sering berkonflik, pembangunannya tidak bisa dilakukan.

"Tidak mungkin negara yang berkonflik bisa membangun. Ndak mungkin. Lihat negara timur tengah yang konflik berapa tahun, konflik, apa bisa membangun? Ndak mungkin bisa, ndak mungkin tumbuh dan bisa membangun. Untuk menjaga stabilitas itu Indonesia butuh TNI/Polri yang profesional, TNI dan Polri yang dipercaya oleh rakyat. Apalagi di tengah situasi dunia yang tidak baik-baik saja," tegas Jokowi.

Lihat juga Video: Momen Sri Mulyani Bertemu Prabowo, Bahas Kondisi APBN

[Gambas:Video 20detik]

(hal/ara)

Read Entire Article