Kata Istana-Paspampres Soal Pria Ngaku Dipukul Usai Foto dengan Jokowi

1 week ago 5
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Viral video seorang pria mengaku dipukul anggota Paspampres usai berfoto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan Timur. Istana hingga Paspampres membantah pemukulan tersebut.

Video itu viral di akun media sosial X. Dalam narasinya, peristiwa itu terjadi pada Minggu (8/9). Video itu memperlihatkan seorang pria tengah berfoto dengan Jokowi usai mendapat kaos.

Tidak berselang lama, pria ditegur Paspampres dan tiba-tiba mengerang kesakitan. Ia pun mengaku dihantam anggota Paspampres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dihantam sama Paspampres," ucap pria sebagaimana dalam video beredar.

Dilansir detikSulsel, pria itu ternyata seorang mahasiswa bernama Yulianus Agung. Kapendam Kodam VI/Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto dalam keterangannya menjelaskan peristiwa itu terjadi saat Jokowi menghadiri pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional di Samarinda, Minggu (8/9) malam. Yulianus menerobos pengawalan Paspampres untuk dapat berfoto dengan Presiden.

"Karena situasi saat itu ramai, saudara Yulianus yang memaksa masuk terkena dorongan bagian perut dari personel Pengamanan VVIP," ujar Kristiyanto.

Kristiyanto menerangkan tindakan Paspampres terjadi setelah Yulianus foto selfie bersama Jokowi. Paspampres menilai aktivitas Yulianus dianggap membahayakan keselamatan dan keamanan Presiden.

"Sesuai dengan UU TNI Nomor 34 tahun 2004 tentang Tugas Pokok TNI dalam hal pengamanan VVIP, tugas Paspampres sesuai dengan aturan undang-undang dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada, yaitu melaksanakan tugas pengamanan fisik jarak dekat terhadap kemungkinan ancaman yang dapat membahayakan objek VVIP," terangnya.

Kristiyanto mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Yulianus terkait kejadian itu. Dia menyebut Yulianus mengakui kesalahannya menerobos barisan pengamanan.

"Atas kejadian tersebut, saat dikonfirmasi lewat telepon, Yulianus telah mengakui kesalahannya. Bahkan yang bersangkutan ingin masuk TNI setelah selesai kuliah nanti," jelasnya.

Istana Bantah Pemukulan

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menekankan Paspampres dituntut selalu waspada dan humanis. Hal itu juga yang kerap ditekankan Jokowi.

"Paspampres dalam melakukan tugasnya dituntut selain waspada juga Humanis. Hal itu juga menjadi penekanan dari Bapak Presiden untuk selalu bersifat Humanis," kata Yusuf, Selasa (10/9/2024)

"Pengamanan Presiden terdiri dari berbagai unsur, di Ring 1 ada Paspampres serta di Ring 2 dan 3 ada TNI Polri," lanjutnya.

Paspampres minta masyarakat tertib jika ingin berfoto dengan Jokowi, simak di halaman berikut

Read Entire Article