Muhammadiyah Bentuk 2 Perusahaan untuk Kelola Tambang, Gandeng Para Ahli

1 week ago 4
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Muhammadiyah membentuk dua perusahaan untuk mengelola tambang. Perusahaan itu akan diisi oleh para ahli dari lima fakultas.

"Tambang sekarang ini sudah dibentuk tim yang saya sebagai ketua timnya, tapi saya dalam kapasitas itu bukan sebagai ahli tambang, tetapi sebagai ketua PP yang membidangi ekonomi. Karena itu, sekarang sudah kita bentuk dua badan, ada strategic corporation, company, maksud saya strategic company, kemudian yang ini akan menjadi holding, kemudian nanti ada operating company. Operating company inilah yang nanti para ahli yang memang punya pengalaman di tambang, orang Muhammadiyah, dan juga ahli," kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhadjir Effendy di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Muhadjir mengatakan pihaknya akan melibatkan sejumlah ahli dari lima fakultas untuk melakukan survei awal. Pihaknya tak ingin terburu-buru menerima izin kelola tambang, sehingga akan melakukan kajian sekaligus membentuk perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu, kita libatkan lima fakultas jurusan pertambangan yang ada di perguruan tinggi Muhammadiyah. Sekarang sudah melakukan survei awal. Kita tidak akan terburu-buru untuk memutuskan. Kalau menerimanya iya, tapi kita siapkan dululah institusi di dalam Muhammadiyah, mulai itu holding-nya kita bentuk, karena kan tidak boleh langsung ke organisasi sosial kemasyarakatannya, tapi harus lewat badan usahanya," ujarnya.

Dalam pengoperasian, Muhadjir mengatakan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan kontraktor. Muhammadiyah, kata Muhadjir, ingin terlebih dahulu melakukan kajian agar persiapan dan perencanaan dilakukan dengan matang.

"Badan usahanya kita punya badan usaha milik Muhammadiyah dan sekarang kita bikin holding, namanya strategic company itu, kemudian sudah dibentuk lagi operating-nya," ujarnya.

"Operating-nya ini yang nanti akan bekerja sama dengan pihak kontraktor, termasuk yang melakukan survei awal untuk menentukan bagaimana kelayakan untuk pertambangannya sampai betul-betul business planning-nya mantap," lanjut Muhadjir.

(eva/knv)

Read Entire Article