Pamit Sri Mulyani Usai Sidang Kabinet Terakhir Jokowi

5 days ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, membagikan sejumlah momen dirinya bersama menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai melaksanakan sidang kabinet terakhir di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat (13/9) kemarin.

Dalam unggahan di Instagram pribadinya @smindrawati, Sri Mulyani membagikan foto dirinya bersama dengan menteri lain seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hingga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan masih banyak lagi.

Sri Mulyani mengatakan selama menjabat hingga jelang akhir masa jabatannya ini, pemerintahan sudah memiliki banyak sekali pencapaian walaupun harus menghadapi berbagai macam tantangan. Meski begitu ia mengaku masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki, begitu juga dengan persiapan transisi pemerintahan selanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"IKN Jumat (13/9/2024) pagi. Sidang kabinet paripurna terakhir kali. Tuntaskan tugas dengan semangat ikhlas di hati. Sampaikan yang kau capai hingga kini. Banyak capaian meski penuh tantangan dihadapi. Tentu masih banyak perlu terus diperbaiki. Siapkan transisi pemerintahan nan baik dan teliti," tulis Sri Mulyani dalam unggahan itu.

Pada akhirnya Sri Mulyani hanya bisa menyampaikan maaf jika masih ada kekurangan dan berpesan kepada para pemimpin negara selanjutnya untuk terus memajukan Indonesia.

"Maaf kesalahan dan kekurangan kami. Pasti tak sempurna meski kerja sepenuh hati. Teruskan perjuangan majukan bangsa dan NKRI. Capai cita-cita Indonesia sejati yang telah terpatri," pungkasnya.

Sebagai informasi, Pemerintahan Jokowi akan berakhir pada 20 Oktober mendatang dan beralih ke pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Dalam pengantar pembukaan sidang kabinet Indonesia Maju terakhir itu Jokowi menyampaikan 3 pesan penting, termasuk meminta semua mendukung penuh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Pertama, Jokowi meminta jangan membuat kebijakan yang ekstrem, utamanya yang berkaitan pada hajat hidup orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat luas dan menimbulkan gejolak.

Jokowi menegaskan Indonesia membutuhkan stabilitas untuk tetap tumbuh dan melanjutkan pembangunan. Oleh karena itu, perlu dipastikan agar jangan sampai ada riak gejolak sampai pemerintah berikutnya terbentuk.

Kedua, menjaga daya beli masyarakat, inflasi, pertumbuhan, keamanan, dan ketertiban.

Ketiga, mendukung penuh program Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Pastikan transisi pemerintah berjalan efektif, bahkan jika diperlukan perumusan kebijakan baru segera dibuat agar pemerintah baru setelah dilantik bisa segera bekerja dan berlari kencang.

"Saya terakhir mohon maaf pada bapak ibu jika dalam 10 tahun ini ada hal yang dirasa kurang berkenan dalam interaksi, ada hal kurang maksimal. Sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya," tutupnya.

(eds/eds)

Read Entire Article