Sekjen PBNU Yakin MLB NU Tak Bakal Dapat Dukungan

1 week ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presidium Penyelamat Nahdlatul Ulama (NU) merencanakan Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. Menanggapi rencana itu, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyayangkan ide tersebut.

Menurut Gus Ipul, NU adalah organisasi keramat yang didirikan oleh kyai. Dia mengatakan NU tidak memiliki sejarah MLB tandingan.

"Saya sebenarnya menyesalkan aja, tiap orang boleh punya ide, tapi NU ini keramat, yang didirikan oleh kekasih-kekasih Allah, jadi tidak ada sejarahnya NU itu MLB tandingan," kata Gus Ipul di Kemensos, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Gus Ipul upaya untuk melakukan MLB akan sia-sia. Terlebih para penggagas MLB NU tidak memiliki hak suara di organisasi NU.

"Biasanya pikiran-pikiran seperti itu sulit terwujud. Untuk apa? Atas dasar alasan apa? Kalau memang mau ganti itu ada mekanismenya di NU, di NU itu sudah ada mekanismenya, saya rasa sia-sia lah, dan tak akan dapat dukungan," katanya.

"Nggak lah nggak punya hak suara, dari mana punya hak suara, jadi NU ini dijaga sekali dengan para kyai-kyai itu dan kyai-kyai itu juga punya pertimbangan-pertimbangan yang matang, tidak akan kyai-kyai itu ikut-ikut tindakan yang gegabah," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presidium Penyelamat NU mengklaim rencana MLB NU sudah mendapatkan dukungan lebih dari 300 PCNU dan PWNU se-Indonesia. Koordinator Presidium Penyelamat NU, KH Abdussalam Shohib (Gus Salam) mengatakan pihaknya juga membuka jalur aduan (hotline) bagi para warga dan pengurus NU yang resah akan pelanggaran yang dilakukan oleh pengurus PBNU.

"Kami meyakini mayoritas warga dan pengurus NU sebenarnya ingin mengadukan pelanggaran dan kritik atas tindakan penyalahgunaan institusi PBNU, (tapi ya) agak sungkan. Kebijakan PBNU yang tidak menyenangkan, penuh pelanggaran dan merusak ini tidak boleh dibiarkan," ujar Gus Salam dalam keterangannya, Kamis (5/9/2024).

(aik/aik)

Read Entire Article