TransJakarta Setop Pengadaan Bus Solar, Mau Tambah 200 Bus Listrik

Jakarta -

PT Transportasi Jakarta atau TransJakarta mengebut elektrifikasi armadanya dan menghentikan pengadaan bus solar. Direktur Operasi TransJakarta, Daud Joseph mengatakan hingga akhir tahun ini ada tambahan 200 bus listrik.

Sudah ada 100 armada bus listrik yang dikelola TransJakarta. Dengan tambahan 200 unit, akan ada 300 bus listrik yang dioperasikan TransJakarta. Jumlah itu memang masih cukup kecil bila dibandingkan dengan total armada yang dikelola sebanyak 4.700 unit.

"Kami berkontrak tambahan 200 bus tambahan, Pemprov DKI Jakarta mendukung untuk kami dobel tambahan jumlah bus listrik ini dari 100 jadi 300 di akhir tahun ini. Kami tanda tangan kontrak bus listrik tambahan 200 unit," ujar Joseph di Kantor Kemenko Marves, Thamrin, Jakarta Pusat, ditulis Jumat (13/9/2024).

Tahun ini ada 500 pengadaan bus baru TransJakarta, mulai dari bus besar, medium, kecil, hingga mikro. Joseph mengatakan khusus untuk bus besar pihaknya tidak akan lagi mengontrak bus solar dan hanya melakukan pengadaan bus listrik, dimulai dengan 200 unit tahun ini.

Untuk bus medium, kecil, hingga mikro, pihaknya masih mengkaji dan menghitung potensi penggunaan kendaraan listrik. "Dari 200 bus itu bus besar semuanya EV, sehingga ke depan tidak ada lagi kontrak baru bus solar, semua akan EV," sebut Joseph.

TransJakarta melakukan pengadaan bus lewat skema kerja sama operasional per kilometer bus dengan operator. Nah operasional bus listrik, disebut Joseph, 16% lebih murah daripada bus solar.

"Bukan hanya kita berhasil ganti bus polusi jadi bebas polusi, ini membuat bus kita lebih murah operasionalnya," kata Joseph.

Joseph menambahkan, 200 bus listrik tambahan ini bentuknya high deck, atau bus dengan dek tinggi. Bus listrik ini bakal beroperasi dalam koridor langsung.

"Dari 200 tambahan bus listrik tahun ini semuanya high deck dan akan digunakan untuk di dalam koridor TransJakarta," tegas Joseph.

(hal/ara)