Wanti-wanti Obgyn soal Ibu Hamil Naik Pesawat, Waspada Jika Punya Kondisi Ini

4 days ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Bepergian menggunakan pesawat saat sedang mengandung memang sering menjadi dilema bagi para ibu hamil. Di satu sisi, ada keinginan untuk tetap menjalani aktivitas atau liburan. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran tentang keselamatan diri dan janin.

Ternyata, tidak semua ibu hamil diperbolehkan terbang. Ada beberapa kondisi yang membuat bumil berisiko jika melakukan perjalanan jauh, apalagi menggunakan pesawat.

Spesialis obstetri dan ginekologi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Andika Widyatama, SpOG, mengatakan hal yang pertama yang harus diperhatikan adalah usia kandungan. Menurutnya, ibu hamil dengan usia kandungan yang masih muda atau di trimester 1 sebaiknya tidak melakukan perjalanan jauh, khususnya naik pesawat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu alasannya, ibu hamil usia muda masih sering mengalami mual muntah yang bisa menimbulkan gangguan lainnya jika dipaksakan.

"Jadi mungkin nggak nyaman tuh nih, mungkin kalau perjalanan yang salah itu nggak enak, tambah mual mungkin gitu kan," ucapnya kepada detikcom, Minggu (15/9/2024).

"Karena anggapannya kalau misalkan di trimester ke-1 mungkin masih, awal hamil masih rentan ya, ada risiko keguguran, perdarahan, gitu ya," ucapnya lagi.

Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil yang sudah memasuki usia di atas 28 minggu atau trimester 3. Hal ini dikarenakan ibu dengan usia kehamilan tersebut berisiko mengalami kontraksi atau persalinan prematur yang lebih besar.

Menurut dr Andika, usia kandungan ibu hamil yang ideal untuk naik pesawat adalah antara 14 hingga 28 minggu atau trimester kedua.

Selain dari usia kehamilan, dr Andika juga membeberkan sederet kondisi ibu hamil yang sebaiknya tidak naik pesawat lantaran berisiko.

"Misalkan komplikasi paling sering apa ada anemia gak, atau misalkan dari riwayat mungkin sebelumnya ada kontraksi prematur, sehingga mungkin ada ancaman persalinan prematur, atau keguguran mungkin sebelumnya," katanya.

"Atau ada tekanan darah tinggi, atau diabetes, ataupun infeksi pada kehamilan itu mungkin jadi pertimbangan juga, sebaiknya jangan menggunakan perjalanan dengan pesawat gitu," lanjutnya lagi.


(suc/up)

Read Entire Article